Minggu, 30 Juni 2013

No comments

Cerita Awal Bulan Juli

Pukul lima
Alarm menggebu menggedor telinga
Aku terbangun dengan sisa mabuk di mata terlihat nanar,
Ah sial, terlalu dini untuk kukucium aroma fajar

Cerita semalam,
Berlarut larut aku bertaruh rindu di akhir juni.
Andai saja mesin waktu itu benar2 ada
Aku berharap setelah detik akhir nanti bukanlah juli.
Bukan apa, Hanya sedikit sobekan luka dalam memori
yang tak bisa terbuang hingga kini.

Cerita lalu,
Ketika itu 2 tahun lalu
Kusambut awal juli dengan penuh ria
dengan kasih dan penuh cinta
Hingga gelora bergejolak dalam dada.

Ketika itu 2 tahun lalu,
Kusambut awal juli penuh kesan
Hingga kubingkai dalam hati penuh hiasan

kini..
Waktu berlalu
kesan pun tinggalah lalu
sekejap hati membiru
menyisakan duka penuh kelabu,

yah andai mesin waktu itu benar benar ada,
Ahahaha
Terlalu dini untuk kucium fantasi
Merambat sekarat lupakan pagi
Apapun itu, sudah 5 jam berlalu
tinggalkan kenangan di masa lalu,

Kini bersama angin suaraku memekik
dalam udara kutitipkan secarik salam

bernadakan
Rindu..

"Selamat Datang Juli"

Rabu, 26 Juni 2013

No comments

Simfoni Alam


Lantunan simfoni hujan riuhkan malam
Sementara dedaunan rusuh menderu tersibak angin malam
terasa dingin merasuk hingga rusuk terdalam

Dimana-mana kucium serba aroma guntur
Sementara mata terasa semakin melantur,
Sebab hujan tak ada bintang, apalagi bianglala
Bulanpun hanya tinggal jejak tak berwujud

Dalam duniaku
Semua adalah lantunan simfoni indahnya alam
Berkah untuk kukirimkan sebuah salam,
Lewat riuhnya angin malam
Untukmu, kurangkai dari hati yang terdalam

Selamat malam,

Tidurlah, ciptakan bunga-bunga mimpi
Kujumpa kau di saatnya nanti
Kelak kubuka tirai pagi
Khusus untukmu ku saji..

Minggu, 09 Juni 2013

No comments

Bebek Desa

Tak seperti kemarin,
Mentari biasa begitu murung,
Wajahnya penuh mendung
Hendak menghujan,

Lupakan kemarin..
Hari ini..
Mentari cukup banyak berucap,
Tak ada mendung ataupun hujan
hendak menancap.
Sementara aku hanya nguping di balik jendela
Sembari memandang menteri desa,
Ngawur berbaris depan bendera
Apakah lantaran hanya menghormati senin
dibanding tegaknya bendera?

Huh sudahlah.. Peduli apa aku?
Lebih baik kulihat bebek mang edi
Nurut berbaris dituntun rapih..

Jika boleh Aku bersaran
Lebih baik kau murung seperti biasa
dibanding banyak bersuara
Sementara mereka
tak mendengarmu bersua.!
No comments

Terbakar sajakmu

Jalanan tak henti berpesta
dengan sokongan lampu disko
panasnya bisa jadi melebihi goyang poco-poco
sementara itu..
para kuda besi berdansa tak ada lelah,
dan aku?
lebih memilih diam menikmati waktu
sambil mendinginkan otak
yang terlanjur ngebul oleh sajakmu.
NOstalgia harusnya..
setelah lama tak saling sapa..
tapi apa urusanku.!!
sudahlah..
lebih baik kurendam otakku di kali belakang rumah
biarkan asap'y memudar, dan menghilang
meski pada akhir
selalu menyisakan bekas didalamnya.
No comments

Rindu

rinduku menyelinap diantara asap pembakaran sampah,
sudah tau siang masih saja mebakar.
dunia dilukisnya gelap karena tebal asap seperti mendung yang kumat.
kerongkonganku pun mulai sesak, karena kini oksigen mulai berkerak
mungkin sesaat lagi aku sekarat, seperti rinduku yang semain pekat
No comments

Menunggu

Pagi datang bersama kabut2
Perlahan menghilangkan kegelapan di ruang tungguku.
Dingin'y kalbu semakin menciutkan bola mataku yang nanar.
Huuhhh
Seonggok udara mulai memenuhi setiap rongga hidungku.
Tadinya aku hanya bercumbu dengan karbon2
Sehingga darah beku di dalam otakku yang kurus menggigil.

Sebenarnya aku lelah jika terus menunggu.
dan menggayutkan tubuhku ini pada waktu,
Jika bisa memilih
Aku lebih bersiap segera memumifikasi diriku..
dan bergegas melupakan semuanya.

Aku bisa saja melupakan gelapnya malam dalam fikiranku,
aku tak bisa karena yang menghuni ruang dalam otakku itu kamu.
itulah kenapa aku terus menunggu,
karena cintamu yang tak kunjung berlabu

Sepanjang malam aku terus menunggu..
Meski ragaku selalu meragu
Hingga lebih menyerupai batu
Yang terus membisu mendekap semua gerutu.
Dan
Bersama datangnya Pagi aku terus menyair
Demi cintamu yang tak kunjung mencair
dan berharap segera mengalir,
ke dalam hatiku yang terus menerus naksir.

Bersama waktu kutelanjangi semua dimensi
Dari gelap malam yang membatu
Hingga awal pagi yang kuharap segera mencair.
No comments

Merindu

Aku mulai kehabisan kata,
Ketika terduduk di ruang rindu,
Hendak menjemput sebait sapa
Untuk orang yang setia kutunggu.

Entah kenapa..

Padahal hati ini merindu..
begitu ingin bercumbu..
meski hanya dengan sebaris sapaanmu..

    Definition List

    Text Widget