Minggu, 09 Juni 2013

Menunggu

Pagi datang bersama kabut2
Perlahan menghilangkan kegelapan di ruang tungguku.
Dingin'y kalbu semakin menciutkan bola mataku yang nanar.
Huuhhh
Seonggok udara mulai memenuhi setiap rongga hidungku.
Tadinya aku hanya bercumbu dengan karbon2
Sehingga darah beku di dalam otakku yang kurus menggigil.

Sebenarnya aku lelah jika terus menunggu.
dan menggayutkan tubuhku ini pada waktu,
Jika bisa memilih
Aku lebih bersiap segera memumifikasi diriku..
dan bergegas melupakan semuanya.

Aku bisa saja melupakan gelapnya malam dalam fikiranku,
aku tak bisa karena yang menghuni ruang dalam otakku itu kamu.
itulah kenapa aku terus menunggu,
karena cintamu yang tak kunjung berlabu

Sepanjang malam aku terus menunggu..
Meski ragaku selalu meragu
Hingga lebih menyerupai batu
Yang terus membisu mendekap semua gerutu.
Dan
Bersama datangnya Pagi aku terus menyair
Demi cintamu yang tak kunjung mencair
dan berharap segera mengalir,
ke dalam hatiku yang terus menerus naksir.

Bersama waktu kutelanjangi semua dimensi
Dari gelap malam yang membatu
Hingga awal pagi yang kuharap segera mencair.

0 komentar:

Posting Komentar

    Definition List

    Text Widget