Sabtu, 01 Juni 2013

Sekarat Pagiku

Bersama temaram lampu yang serentak redup
Aroma pagi semakin riuh dengan kebisingan-kebisingan
Dan kerap kali mengagalkan rasa kantukku
Apakah ini pertanda hening akan segera usai?

Sementara itu rindu,
semakin menumbuk dalam otakku,
Menyumbat setiap getir nadi yang merambat hingga pelirku.
Aku gagal menjelma patahan-patahan kata,
Sekekedar ingin menyampaikan rasa rinduku,

Kubuka potret wajahmu sebatas menuruti hasratku,
Kunikmati tiap lekukan lekukan ciptaan tuhan
yang indah terwujud dirimu.

Entah kenapa selamam kau ciptakan kutub-kutub dalam jantungku,
Sementara hatiku kau buat gersang oleh kemarau rindu yang lama memusim.

Huaah... kuap kantukku menghalau semua gerutuku.
Sudahlah aku butuh tidur untuk memulihkan kewarasanku.
Semoga dalam gerutuku pagi ini kau semakin mengerti.
Bahwa aku butuh kau ciptakan segera hujan rindumu.
yang kembali mencairkan kutub2 dalam jantungku.
dan menghilangkan gersang danau yang kesepian dalam hatiku.

0 komentar:

Posting Komentar

    Definition List

    Text Widget