Sabtu, 01 Juni 2013

Sajak Sendiri (Serangkaian waktu dalam catatanku)

(1)
Aku terbangun dengan embun yang sudah memelukku sejak malam, masih terasa dingin karena mentari hanya sebagian mengena.
pendengaranku masih beku dengan suara2 apa entah sekelilingku.
penglihatanku pun masih dipenuhi kunang-kunang.
sejenak ku diam dan pergi,
kulihat sosok wanita pujaanku dibalik samar penglihatanku.
Dengan muka muram kukejar, hingga kudapat lalu kupeluk,
setelah lama tidak merasakan waktu berhenti sejenak, kunikmatilah waktu ini,
zz..ZZZzzz..
Oh shiiTT..!!
Aku hanya terbangun dalam mimpi.!!

(2)
Waktu memakan bualan pagi itu hingga saat ini
saat yang bukan lagi untuk panas yang mmbakar tubuhku karena matahari begitu terik siang tadi,
bukan juga untuk senja yang hanya untuk mengantarkanku kedalam malam yang sunyi,
melainkan diantara keduanya yang begitu dingin ketika sajakmu memeluk menghilangkan panas dan melepas sunyi, meski hanya dengan waktu yang sejenak sebelum senja tiba.
setidaknya senja kali ini tidak membawaku ke malam yang seperti biasanya..

(3)
Oh damn ternyata Aku salah.Entah kenapa kurasa malam tak begitu indah hari ini, Apakah karena bulan yang redup kali ini, atau mungkin karena segumpal awan hitam yang menutupi indahnya langit.
Sementara senja tadi aku masih sangat menikmati perjalanan waktu meski sedetik yang berjalan.
Entahlah..
Aku juga sudah mulai terbiasa menikmatinya..
karena semua ini tak jauh bebeda dengan susana hati ini.

(4)
Alunan vokal sang maestro menemaniku..
sampai selarut ini,
Ah sial ternyata aku membatu selama ini,
Tak pernah terasa sebelumnya..
Tubuhku pun mulai lunglai, Aliran darahku pun perlahan-lahan terus melambat.
debar jantung semakin terasa.. Hingga akhirnya angin menghempaskanku, membawaku kedalam malam yang penuh dengan gelap, bahkan hampir sepenuhnya hitam, Aku tau Pagi kan menjelang, Tapi aku tak pernah tau akan pagi seperti apakah yg akan tiba esok.
Aku coba Lari untuk segera keluar, Tapi apadaya semua sudah menguasaiku, Hingga akhirnya aku jatuh..
Oh shiit..
Aku kalah hari ini, Aku hanya butuh meregangkan tubuh ini sejenak sebelum fajar tiba...

(5)
Ya.
Akhirnya pagi terlihat begitu jelas.
hanya matahari terlihat sedikit muram.
Apa mungkin karena mataku yang masih dipenuhi sisa bangkai airmata dari tidurku semalam?
Atau mungkin matahari masih mengantuk pagi ini, sehingga yang kulihat hanya sedikit cahaya putih dibalik gumpalan asap hitam itu.
Oh tahulah aku,
betapa waktu senantiasa tak pernah gagal menciptakan pagi untukku,
Meski Pagi gagal menciptakan cahaya yang merupakan keindahan untukku
Tetapi apadaya aku tak berhak menolak.
dan Fajar juga sudah menjelang,
bahkan sesaat lagi akan menghilang...

https://www.facebook.com/notes/yana-san-jie-kun/serangkaian-waktu-dalam-catatanku/10151299351525404

0 komentar:

Posting Komentar

    Definition List

    Text Widget